Sabtu, 24 September 2011

Sebab ku Terbiasa Menunggu

Menunggu, siapa yang tidak kenal kata ini. Sejak saat-saat sebelum kita dilahirkan ke dunia ini pun kita sudah melakukan yang namanya penantian ini. Itulah penantian selama lebih kurang 38 minggu ketika kita masih berada di dalam rahim ibu kita.

Bahkan jauh sebelum kita lahir ke dunia ini, Tuhan sedang menantikan kita juga. Bagaimana caraNya menantikan kita? Dengan merencanakan rancangan-rancanganNya yang luar biasa, dan Dia mengharapkan kita akan dapat menjalankan seluruh rancanganNya itu, ketika kita sudah siap untuk lahir ke dunia ini.

Tuhan sendiri menantikan kita, tapi tidak berpangku tangan dalam penantianNya itu. Dia berusaha merencanakan yang terbaik untuk kita, bahkan ketika kita sedang tidak berada di jalanNya.

Saya (dan mungkin juga anda), sebagai orang Kristen, juga selalu diminta untuk menanti. Hal ini tersirat melalui janji-janji Tuhan dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru. Tapi sebelum janji itu tergenapi, kita tentu harus memenuhi syarat dalam perjanjian itu kan? Tidak mungkin kita hanya menunggu sambil berpangku tangan. Bukan itu yang Tuhan maksudkan.

Justru dari penantian itulah Tuhan ingin membentuk kita. Walaupun memang agak berat, tapi bila kita terus berpangku tangan dan tidak berupaya, bagaimana mungkin Tuhan dapat membentuk kita agar kita menggenapi janjiNya pada kita?

Dari semuanya itu, kita harus memberikan seluruh waktu kita untuk Tuhan, agar Tuhan dapat membentuk kita menjadi sesuai dengan rancanganNya, menjadi LEBIH DARI PEMENANG.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar