Sabtu, 24 September 2011

Menjadi orang yang tepat, bukan mencari orang yang tepat

Orang-orang yang sudah ketuaan sibuk berusaha mencari pasangan hidup. Ya, itulah yang terjadi ketika orang-orang muda menua. Mereka berlaku seperti seorang pencari kerja. Mereka berlaku seperti seorang mahasiswa yang baru lulus dan belum mendapatkan pekerjaan. Orang-orang muda yang terlanjur menua mencari jodohnya ke sana ke mari, tapi tidak dapat juga.
 
Tapi bila kita renungkan lagi, kenapa tidak dapat-dapat juga ya? Apa ada yang salah dengan diri anda? Ya. Tentu ada yang salah dengan diri anda. Sejak awal seharusnya anda tidak menjadi orang yang biasa-biasa saja, sebab orang biasa tidak akan dilirik. Seperti halnya mahasiswa yang biasa-biasa saja di perkuliahannya, mereka tidak akan dilirik oleh perusahaan-perusahaan yang membutuhkan calon-calon pekerja yang luar biasa. Karena tidak dilirik, akhirnya mahasiswa yang biasa-biasa tadi sibuk mencari kerja, bahkan apa pun yang ditawarkan kepadanya diterimanya. “Yang penting dapat kerja,” begitu mungkin yang ada di pikirannya.

Sebab ku Terbiasa Menunggu

Menunggu, siapa yang tidak kenal kata ini. Sejak saat-saat sebelum kita dilahirkan ke dunia ini pun kita sudah melakukan yang namanya penantian ini. Itulah penantian selama lebih kurang 38 minggu ketika kita masih berada di dalam rahim ibu kita.

Bahkan jauh sebelum kita lahir ke dunia ini, Tuhan sedang menantikan kita juga. Bagaimana caraNya menantikan kita? Dengan merencanakan rancangan-rancanganNya yang luar biasa, dan Dia mengharapkan kita akan dapat menjalankan seluruh rancanganNya itu, ketika kita sudah siap untuk lahir ke dunia ini.

Tuhan sendiri menantikan kita, tapi tidak berpangku tangan dalam penantianNya itu. Dia berusaha merencanakan yang terbaik untuk kita, bahkan ketika kita sedang tidak berada di jalanNya.

Jumat, 23 September 2011

Alkitab Dan Ilmu Pengetahuan

Alkitab Dan Ilmu Pengetahuan

“Tetapi engkau, Daniel, sembunyikanlah segala firman itu, dan meteraikanlah Kitab itu sampai pada akhir zaman; banyak orang akan menyelidikinya, dan pengetahuan akan bertambah." ( Daniel 12:4 )

Keyakinan kita kepada sesuatu haruslah mempunyai dasar yang kuat. Demikian juga keyakinan terhadap Alkitab. Bila kita mempercayai Alkitab sebagai buku yang berasal dari Tuhan ( Wahyu Allah yang diinspirasikan oleh Roh Kudus ), sudah selayaknya kita mempercayainya dengan jelas, apa yang kita percayai dan mengapa kita mempercayainya. Salah satu bukti mengapa kita mempercayai Alkitab ialah oleh karena Alkitab telah mendahului ilmu pengetahuan.